RUMAH DARA : darah yg nyata
Perfectionis, film yang membuat gw takjub sekaligus ngeri. Satu-satunya film lokal misteri yang digarap dengan serius. Awalnya gw ragu dengan film ini, mungkin karena dari segi pemain yang banyak bintang terkenal, biasanya kalau film yang bawain artis-artis terkenal hanya untuk memancing penonton saja, dari segi kualitas buruk. Namun Rumah Dara membuat gw menilai inilah film triller terbaik buatan anak bangsa.The Mo Brothers emang patut diberikan dua jempol, pemilihan karakter pemain sungguh tepat, salut gw sama pemeran dara tetapi yang lebih mengejutkan adalah munculnya arifin putra yang berperan sebagai psikopat berdarah dingin bernama Adam. Soalnya gw rada ragu sama akting ni anak kalau bermain berkarakter dingin seperti ini, secara Arifin lebih sering bermain film cinta ala sinetron, tapi disini dia bermain perfect.
Buat yang mual melihat darah berceceran, manusia dipotong-potong, atau adegan usus terburai, lebih baik untuk mengurungkan niatnya menonton film Rumah Dara, walaupun film ini sudah terkena sensor dibeberapa scene namun masih menyisakan kesadisan. Lokasi tempat film Rumah Dara hanya berada di rumah tua peninggalan jaman belanda, namun disini seninya, art of atmosphere nya dapet terkesan misterius dan horor. Trik-trik pemotongan tubuh manusianya gw salut, gak keliatan boneka, malah terkesan real. Benar-benar berdeda dari film horor kacangan, yang hantu serta properti boneka setannya terlihat benar-benar bohongan dan yang lebih gw salut terhadap film Rumah Dara adalah penggunaan darah yang benar-benar mirip aslinya, jangan-jangan menggunakan darah beneran nih.
Apa yang gw dapetin dari film ini?, kesan seram karena satu persatu korban akan disembelih, kesan jengkel karena sang pelaku baik pria gendut, anaknya Dara hingga adam susah dibunuh apalagi si Adam, sangat kuat seperti terminator, walaupun sudah dibakar hidup-hidup tetap saja dia masih bisa mengejar julie estele dengan tubuh rusak.thumbs up. Jujur, tiap-tiap adegan disini bisa gw tebak, scene-scene mengejutkan sudah sering ditampilkan oleh film-film misteri lainnya, jadi apa yang berbeda?, genre dan aura filmnya yang berbeda, bahkan para pemainnya pun berakting sangat powerful dan sempurna apalagi peran-peran pembantu.
Sayangnya, teteup, gak ada film yg 100% sempurna, sang sutradara tidak menjelaskan secara detail alasan mereka membunuh dan memotong korban, ya meskipun gw bisa menangkap maksud dari film ini tapi bagi yang lain?. Selain itu, ternyata para korban itu orang-orang kuat, udah ditusuk dengan pisau, disilet-silet ampe tubuh berlumuran darahnya sendiri, masih bisa bangkit, wah kalau aslinya mungkin udah lemes karena kehabisan darah. Banyak pemain di film Rumah Dara yang jatuh bangun, bangkit lagi bangkit lagi. Miskin humor, karena emang gak pengen menjadikan film ini menjadi film komedi. Buat The Mo Brothers… dua jempol buat lu berdua…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar